Senin, 22 Agustus 2011

MASJID SYUHADA

Masjid Syuhada Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung yang berdiri anggun dan megah di pinggir jalan raya lintas Sumatra, patut dicontoh dan disuritauladani, baik dari segi pembangunan dan pemeliharaan maupun jemaahnya.

Betapa tidak, disamping bersih, rapi dan indah luar dalam, suasana masjid bertingkat tiga yang bercat putih berkombinasi biru juga sejuk, nyaman dan tentram, sehingga kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa mencari keredhaan Allah SWT, akan memperoleh ketenangan hati dan kedamaian jiwa, saat beribadah di dalamnya. Kebersihan, kerapian dan keindahan masjid, tercipta dan terpelihara dengan baik dari perkarangan sampai ke dalam. Lingkungan minsalnya, pada halamannya yang luas dan seluruhnya disemen, berdiri sebuah menara yang cukup tinggi. Di puncaknya dipasang tiga buah corong pengeras suara untuk menyebarluaskan kumandangan azan serta bacaan ayat suci Al Quran. Sementara sisi masjid di samping jalan raya, berdiri kokoh pagar tembok yang bernuansa Islamiyah.

Menara dan pagar yang berdiri kokoh, tidak saja menambah keindahan masjid yang memang sudah indah, tapi juga menciptakan kesejukan dan kedamaian lingkungannya.

Sehingga setiap kaum muslimin dan muslimat yang singgah matanya saat melintas di jalan raya lintas Sumatra, tidak saja berdecah kagum, tapi secara spontanlitas muncul keinginan untuk menunaikan shalat di dalam masjid, terlebih tatkala waktu mendirikan shalat fardu sudah hampir masuk.

Fenomena dari keinginan kaum muslimin dan muslimat yang muncul seketika, setiap menunaikan shalat fardu, Masjid Syuhada tidak perna sepi dari jemaah. Tidak seperti masjid lain yang diluar Ramadan krisis makmum.

Kebersihan dan keindahan lingkungan masjid, juga ditopang oleh tempat berwudhuk yang tertata rapi. Pada sarana yang seluruh bangunannya dipasang kramik, mengalir air bening, putih dan bersih lewat pipa besi yang tidak kalah putih dan bersihnya.

Dibanding perkarangan, ternyata di dalam masjid suasanya lebih sejuk, nyaman dan tentram. Suasana itu tercipta, karena disamping lantai dan dinding sudah dikramik serta loteng dipasang triplek berukir dan bercat putih, sarana dan prasarana penunjang beribadah juga tertata rapi.

Menurut pengurus Masjid Syuhada H. Afrison Saleh, di masjid tersebut, Minggu (24/4), bisanya masjid tertata sedemikian rupa, disamping jemaah dan masyarakat yang berdomisili di kampung, perhatian dan kepedulian para perantau juga cukup tinggi.

“Sejak masjid ada, kami selalu melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha di masjid ini. Pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri, paling sedikit terkumpul infak Rp40 juta, bahkan pernah mencapai Rp80 juta. Disamping dari jemaah dan masyarakat yang berdomisili di kampung, infak itu juga disalurkan para perantau yang pulang kampung. Berkat perhatian yang cukup tinggi itulah masjid ini bisa tertata rapi dan terpilih sebagai masjid terbaik di tingkat Sumbar pada tahun 2009,” kata Afrison. –nas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar